BANYUWANGI – Pengurus Persewangi harus
bersabar untuk bisa menggunakan dana bantuan dari donatur dalam
mengarungi putaran kedua kompetisi Divisi Utama. Selain nominal yang
terkumpul masih sedikit, pihak pemkab sebagai penggagas penggalangan dana
juga menerapkan aturan ketat kepada petinggi Laskar Blambangan sebelum
menggunakan dana tersebut.
Untuk mendapatkan dana tersebut, pengurus diminta melewati aturan semestinya permohonan dana untuk bisa mendapatkan cairan bantuan tersebut. Syaratnya, pengurus harus mengajukan permohonan estimasi kebutuhan dana kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sebagai “bank” nya Persewangi.
Untuk mendapatkan dana tersebut, pengurus diminta melewati aturan semestinya permohonan dana untuk bisa mendapatkan cairan bantuan tersebut. Syaratnya, pengurus harus mengajukan permohonan estimasi kebutuhan dana kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sebagai “bank” nya Persewangi.
Dari permohonan yang masuk,
selanjutnya akan dikaji dan hitung nominal yang akan dikeluarkan merunut
kebutuhan yang dibutuhkan. Saat dihubungi, Wakil Bupati sekaligus
ketua penggalangan dana Persewangi, Yusuf Widyatmoko, mengatakan semua
uang yang terkumpul akan dilewatkan Dispora. Dari sanalah kemudian dana
yang masuk dari donatur tersebut akan disalurkan kepada Persewangi. “Dispora yangakan menjalankan uang dari donatur untuk Persewangi,” katanya.
Mekanisme pencairannya memang tidak terlalu repot. Pengurus cukup
mengajukan permohonan disertai estimasi biaya yang
diperlukan. Selanjutnya, Dispora akan mengkaji kesesuaian anggaran yang
dibutuhkan. Baru kemudian dicairkan. Langkah ini, menurut politisi asal
PDIP itu, dilakukan semata-mata agar anggaran yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan.
Di sisi lain, menurut Yusuf, hal
ini merupakan bentuk akuntabilitas pertanggung jawaban dana kepada
donatur dan masyarakat. “Ini dilakukan bukan untuk mempersulit, tapi
semata-mata demi keterbukaan laporan keuangan yang diserahkan para
donatur,” ujarnya. Sekadar mengingatkan, pengumpulan dana yang digagas
Forpimda pada 9 Maret lalu berhasil mengumpulkan uang sumbangan Rp 738
juta. Rincianya, Rp 500 juta berasal
dari sumbangan Forpimda, sisanya dari donatur yang hadir dalam acara
yang dilaksanakan di Pendapa Swagatha Blambangan tersebut. (radar)