BANYUWANGI – Problem akut berupa masalah
finansial yang menimpa Persewangi dalam keikutsertaannya dipentas
Divisi Utama PSSI mulai memantik perhatian manajemen. Mensiasati
kondisi tersebut, petinggi klub berjuluk Laskar Blambangan itu tetap
bertekad menjaga eksistensi Persewangi di pentas kasta kedua dalam Liga
Indonesia tersebut.
Salah satunya, dengan
melakukan renegosiasi gaji dan kontrak pemain. Bahkan, upaya
renegoisasi itu diklaim petinggi klub sudah berhasil dikomunikasikan
dengan skuad Persewangi. “Tidak ada masalah. Renegosiasi berjalan
sesuai harapan dan pemain sudah menyetujuinya,” beber Sujoko,
ketua renegosiasi Persewangi.
Sujoko menjelaskan, secara
prinsip pemain memahami persoalan yang dihadapi manajemen. Dan,
mereka pun dengan legawa menerima tawaran untuk kembali membahas gaji
dan kontrak yang selama ini selalu menjadi ganjalan. Modal kesepakatan
inilah yang kemudian menjadi spirit bagi Persewangi untuk terus eksis
mengarungi pentas Divisi Utama.
Bukti berhasilnya upaya renegoisasi
adalah bersedianya pemain berlatih kembali. Apalagi, dijadwalkan
Persewangi akan melakoni dua laga home putaran kedua mulai akhir pekan
ini. Yang pertama pada 14 April menghadapi PSBI Blitar, dan kedua versus
Persipro Probolinggo 21 April.
Sujoko melihat, itu merupakan potensi
dan modal bagus untuk mensukseskan dua pertandingan tersebut. Apalagi,
seandainya Persewangi dinyatakan menang WO saat tandang ke markas
Gresik United Sabtu (7/4) lalu, peringkat Laskar Blambangan bisa
menyodok posisi runner up klasemen sementara grup III.
Pada pertandingan melawan PSBI dan
Persipro mendatang, Persewangi menargetkan mampu menyapu bersih poin di
dua laga tersebut. Ini akan menjadi modal berharga untuk menghadapi
pertandingan tour maut di tiga kota; yakni Manokwari, Langgur, dan Buol.
(radar)