BANYUWANGI – Batalnya pertandingan
Gresik United versus Persewangi Banyuwangi dalam lanjutan Divisi Utama
PSSI di Stadion Bangkalan, Sabtu (7/4) lalu, tentu saja menguntungkan
Laskar Blambangan. Ketidakmampuan tuan rumah untuk menggelar
pertandingan tentu saja bisa membuat tim tamu dinyatakan menang walk out
alias WO.
Tiga poin dan tambahan agregat gol 3-0
menjadi keuntungan bagi skuad asuhan Yudi Suryata itu. Sekadar
mengingatkan, pertandingan Gresik United melawan Persewangi sejatinya
dilaksanakan Sabtu lalu. Namun, tuan rumah yang bermarkas di Bangkalan
tidak bisa menggelar pertandingan itu. Penyebabnya Laskar Joko Samudro,
julukan Gresik United, tidak memiliki dana lagi untuk pelaksanaan
pertandingan tersebut.
Imbasnya, pertandingan pun batal
digelar. Skuad Persewangi yang sudah berada di Surabaya untuk
menyongsong pertandingan itu pun terpaksa balik lagi kucing ke
Banyuwangi. “Kalau soal itu (WO, Red), itu urusan PSSI. Tapi kalau
aturannya memang begitu,” ujar Bagong Iswahyudi, asisten pelatih
Persewangi.
Bagong menuturkan, pihaknya sudah
dihubungi panitia pertandingan Gresik United saat berada di Surabaya.
Dan, dari pembicaraan tersebut, diketahui bila tuan rumah tidak bisa
melaksanakan pertandingan. Alasannya, tim besutan Sasi Kirono itu tidak
memiliki dana untuk menggelar pertandingan home-nya. Bila nanti
Persewangi dinyatakan menang WO, maka posisi Laskar Blambangan akan
terangkat. Memainkan 10 laga, Persewangi mengemas 17 poin dari hasil
lima kali kemenangan, dua kali seri, dan tiga kali kalah.
Sementara itu, tidak digelarnya
pertandingan antara Gresik United versus Persewangi juga disayangkan
oleh barisan suporter Persewangi. Ahmad
Mustain mengatakan, ada banyak hikmah yang bisa diambil dari kasus
tersebut. “Manajemen Persewangi perlu mengambil pelajaran dari kasus
ini,” katanya.
Mustain menambahkan, bukan mustahil
kondisi serupa akan menimpa Laskar Blambangan. Apalagi tanda-tanda itu
mulai tampak. Di antaranya belum dibayarnya gaji pemain hampir empat
bulan, kaburnya pemain, hingga pemogokan latihan. Disamping itu, sumber
dana juga belum jelas hingga saat ini.
Dari kasus tersebut, bapak empat anak
ini meminta agar manajemen berbenah. Di antaranya transparansi dana.
Inilah yang ditunggu-tunggu masyarakat saat ini. “Uang mereka yang
disumbangkan ke Persewangi juga harus dilaporkan secara lengkap dengan
bukti pendukungnya,” cetusnya. (radar)