Banyuwangi – Hasil imbang 1-1 dalam leg
pertama Piala Indonesia yang digelar di Stadion Diponegoro, Banyuwangi,
kemarin sore menjadi hasil yang fair bagi tuan rumah Persewangi.
Meladeni Persipro Probolinggo, Laskar Blambangan batal malu di hadapan
ratusan pendukungnya. Minimnya persiapan plus mogok latihan pemain
selama dua bulan dan baru berkumpulnya pemain dalam tempo dua jam
sebelum bertanding menjadikan laga tersebut tidak ubahnya sebagai
pertandingan antarkampung (tarkam).
Persewangi pun pantas berterima kasih
terhadap dua sosok di atas lapangan. Pertama, tentu saja wasit
Derikoswara, dan yang kedua adalah Victor da Silva. Hadiah penalti yang
diberikan wasit asal Jawa Barat itu menyelamatkan Persewangi dari
kekalahan.
Eksekusi penalti Victor di menit 84
gagal dibendung penjaga gawang Persipro, Mohamad Tholib. Sebelumnya, di
pertengahan babak kedua, Persewangi kecolongan lebih dulu. Ahmad Muril
membuat gawang Persewangi yang dikawal David Ariyanto jebol tepat di
menit 72. Sejatinya tuan rumah mendapat keuntungan lain
atas pertandingan tersebut.
Sebab, pemain lawan, Andi Purnomor,
dihadiahi kartu merah oleh wasit di menit 81. Kartu kuning kedua yang
diperoleh pemain bernomor punggung 11 itu membuat Persipro harus bermain
dengan 10 pemain. Sayang, unggul jumlah pemain itu gagal dimanfaatkan
Persewangi. Skor 1-1 bertahan sampai wasit meniup peluit panjang.
Meski terhindar dari
kekalahan memalukan, kans Laskar Blambangan menatap leg kedua pada 4
April mendatang di Stadion Bayuangga, Kota Probolinggo, cukup
berat. Anak asuh Yudi Suryata itu dituntut menang di laga
tersebut. Hasil imbang 0-0 atau kalah lebih dari dua gol akan
mengandaskan laju Nurcahyono dkk ke babak kedua Piala Indonesia.
“Dengan kondisi tim saat ini, hasil ini
sudah cukup lumayan,” ujar Yudi Suryata, pelatih Persewangi. Turun
dengan formasi “darurat”, Persewangi bermain tidak dalam pakem.
Menurunkan rata-rata pemain lapis kedua, tim tamu bisa mengambil
keuntungan. Persipro pun mampu mengendalikan tempo permainan. Sederet
peluang diperoleh tim tamu. Beruntung, David Ariyanto di bawah mistar
sangat sigap menghalau bola.
Namun demikian, tuan rumah bukan tanpa
peluang. Duet Yusuf-Marzuki sesekali membahayakan gawang tim lawan.
Namun, sampai peluit jeda babak pertama dibunyikan wasit, skor tetap
imbang kacamata alias 0-0. Di babak kedua, kendali permainan tetap
dipegang Persipro. Permainan Persewangi yang monoton tidak
berpengaruh banyak terhadap Laskar Minak Jinggo. Hasilnya, di menit 72
Ahmad Muril mencetak gol dan membuat skor berubah 1-0.
Ceritanya, clearen kurang sempurna
Bambang Sulistyo membuat bola jatuh ke kaki pemain bernomor punggung 10
tersebut. Tanpa ampun, bola langsung diceploskan ke gawang tuan
rumah. Di menit 81, Persipro kehilangan Andi Purnomo akibat akumulasi
kartu kuning. Unggul jumlah pemain, Persewangi sedikit di atas angin.
Namun sayang Persewangi tetap mandul.
Beruntung, Ikrom Syafii yang masuk
menggantikan Yusuf Effendi memaksa pemain belakang lawan handball di
kotak terlarang. Wasit pun menunjuk titik putih. Meski sempat diprotes
pemain dan ofisial Persipro, keputusan wasit tidak berubah. Victor yang
ditunjuk sebagai algojo titik putih sukses menjalankan tugasnya. Skor
pun berubah imbang 1-1 hingga pertandingan usai. (radar)