Pernah Gagal Masuk, Bergabung di Kesempatan Kedua
Nelson Chapparo Aguero, 29, bakal
menjadi bagian skuad Persewangi ISL di pentas Divisi Utama Indonesia
PT Liga Indonesia (LI) musim ini. Pemain asal Paraguay itu pun sudah
berlatih serius bersama Zaenal Ichwan dkk. DUA tahun bisa jadi waktu
yang singkat bagi sebagian orang. Namun, tidak bagi Nelson Chapparo
Aguero. Pria yang akrab disapa Nelson itu sudah bisa beradaptasi
dengan iklim dan budaya Indonesia.
Bukti pa ling sederhana, dia mampu
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan cukup baik. Nelson
merupakan figur yang menyenangkan. Sosoknya yang supel membuatnya mudah
bergaul dengan siapa pun. Ramah dan murah senyum menjadi ciri khas pria
kelahiran Asuncion, Paraguay, itu. Inilah yang menjadi modalnya melebur
bersama rekan-rekannya di dalam tim. Kini, Nelson bakal menjadi
bagian dari Persewangi di pentas Divisi Uta ma PT LI.
Persiapan serius pun di jalani bersama
Zaenal Ichwan dkk selama sepekan terakhir. Tidak ada misi lain yang
diusung pemain berpostur 174 cm tersebut selain membawa tim meraih hasil
maksimal. Ternyata, pilihan membela Persewangi bukan tanpa alasan.
Secara psikis, Nelson sudah lama jatuh hati dengan kota di ujung ti mur
Pulau Jawa ini Bahkan, saat berbincang dengannya, Kota Gandrung bukanlah
tempat yang asing baginya.
Sebab, beberapa waktu lalu dia pernah
ikut seleksi Persewangi, tepatnya di musim lalu. Banyuwangi dinilai
merupakan kota yang nyaman. Menurutnya, penduduk Banyuwangi sangat ramah
dan murah senyum. Selain itu, iklim sepak bola di Banyuwangi cukup
kental. Persewangi merupakan tim hebat, karena memiliki suporter yang
fanatik dan militan. Hal itu dia anggap sebagai modal dan alasan
dia jatuh cinta dengan Bumi Blambangan.
Saat menjajal peruntungan di
Banyuwangi beberapa waktu lalu, Nelson datang ber sama rekan satu
negaranya, almarhum Diego Mendieta. Waktu itu mereka pun bermimpi da pat
berkostum merah-hitam. Namun, tak dir berkata lain, keduanya gagal
menjadi ba gian dari skuad Persewangi yang kala itu ber laga di bawah
payung PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Ada penyesalan yang
dirasakan Nelson saat dirinya gagal masuk Persewangi.
Dia pun sempat menitikkan air mata.Waktu itu, Mendieta langsung merapat ke Persis Solo, dan Nelson merapat
ke Persid Jember. Nelson mampu mengangkat performa dan prestasi Macan
Sangar, julukan Persid, ke papan tengah klasemen Divisi Utama PT LI.
Kini, mantan pemain Argentinos de Quilmes di Liga Apertura Argentina itu
bertekad mengangkat derajat Persewangi kepapan atas. “Dengan komposisi
pemain yang merata, baik senior maupun junior, saya optimistis Per
sewangi bisa berbicara banyak di pentas Divisi Utama nanti,”
katanya. Keterbukaan manajemen dan dukungan penonton menjadi modal
berharga bagi Persewangi dalam meraih hasil maksimal.
Tidak dimungkiri, Nelson sudah
mendengar kabar simpang-siur terkait Persewangi di musim lalu.
Keterlambatan pembayaran gaji pemain hingga krisis anggaran yang sem pat
menerpa Persewangi tidak membuat pemain yang satu itu balik kanan.
Justru dia semakin mantap memilih Per se wangi. Baginya, itu merupakan
persoalan manajemen. Selain itu, bukan soal gaji yang membuatnya memilih
Persewangi. Besar kecilnya gaji bukan menjadi masalah. Sebab, sebagai
seorang pemain, bermain di level kompetisi terbaik adalah
sebuah kebanggaan. Menurutnya, Divisi Utama ISL adalah kompetisi yang
sangat baik dan kompetitif. Berapa dia dibayar? “Itu rahasia antara saya
dam manajemen,” ka tanya. (radar)
Larosmania The Real Support Persewangi