Stadion Diponegoro dalam Perbaikan Lapangan dan Efisiensi
![]() |
Victor da Silva berlatih bersama The Lasblang |
Banyuwangi - Proyek pembangunan tribun timur stadion Diponegoro Banyuwangi memang baru dimulai. Namun, pembangunan tribun disisi timur diduga cukup mengganggu keberadaan tim berjuluk Laskar Blambangan. Tidak heran mulai kemarin, aktifitas latihan dipindah ke Rogojampi.
Tidak hanya sesi latihan yang dipindahkan dari Banyuwangi ke Rogojampi. Mess tim berjuluk The Lasblang yang selama ini bermukim di Wisma Blambangan juga dipindahkan ke kota disebelah selatan Banyuwangi tersebut. Menilik perjalanan Persewangi, Rogojampi selama ini memang identik dengan tim kebanggan masyarakat Banyuwangi itu.
Mulai musim Divisi II dan Divisi I, Rogojampi menjadi markas Persewangi. Dan kini, menatap Divisi Utama tahun ini, tempat yang sama akan menjadi arena penggemblengan skuad Persewangi sebelum terjun ke arena kompetisi.
Terkait kepindahan lokasi latihan dan mess tesebut dibenarkan ketua Persewangi Nanang Nur Ahmadi. Dia mengatakan, ada dua alasan mengapa sesi latihan dipindahkan ke Rogojampi. "Alasan pertama soal lapangan, dan kedua efisiensi," bebernya.
Soal lapangan, selain karena tribun yang masih dalam proses pembangunannya, Nanang menyebut bahwa kondsisi lapangan di Stadion Diponegoro perlu di istirahatkan. Dia mengaku bahwa banyak menerima keluhan dari pemain soal kondisi lapangan yang keras dan bergelombang.
Untuk memulihkan kondisi lapangan tersebut, Nanang akan mengkonsentrasikan latihan dilapangan Watukebo, Rogojampi. Tokoh MWCNU Rogojampi itu juga akan mengirim surat ke Pemkab agar stadion diponegoro disterilkan untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama mendatang.
Alasan kedua soal efisiensi. Nanang menilai dengan kepindahan ke Rogojampi dapat menghemat biaya operasional. Sembari menunggu lapangan normal seperti sedia kala, klub bisa melakukan efisiensi terutama terkait akomodasi dan biaya pemusatan latihan.
(Radar Banyuwangi)
(Radar Banyuwangi)