Kekisruhan melanda kongres PSSI di Pekanbaru, Riau yang memaksa acara tersebut batal. Anggota DPR Komisi X Dedi Gumelar mendesak pemerintah untuk membekukan PSSI.
Kekisruhan terjadi menjelang dimulainya kongres yang digelar hari ini di Hotel Premier, Pekanbaru, akibat adanya sejumlah peserta yang tidak terakreditasi memaksa masuk. Kekacauan itu mengakibatkan kongres yang agendanya memilih anggota komite pemilihan dan banding, batal.
"Saya sudah bayangkan sejak awal. Sudah ada indikasi tidak beres seperti di Bali. Semangat status quo tidak mengindahkan realitas publik," ujar anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumelar, dalam perbincangan, Sabtu (26/3/2011) malam WIB.
Pria yang akrab disapa Miing tersebut mengatakan bahwa bola kini di tangan pemerintah. Dia mendesak agar pemerintah membekukan PSSI.
"Sudah tidak ada diskusi. Bukan saatnya diskusi dan debat. Sebelum dibekukan FIFA, malam ini juga pemerintah bekukan. Pemerintah mau membekukan atau tidak, toh juga FIFA kemungkinan juga membekukan," tegas Dedi di ujung sambungan telepon.
Dedi kemudian mengatakan bahwa pemerintah seharusnya mengambilalih kongres. "Untuk kasus ini tak ada diskusi, tinggal gunakan palu. Ketok, bekukan. Pemerintah gelar pemilihan. Undang FIFA."
Dedi menegaskan bahwa pihak DPR sudah tidak akan lagi memberikan rekomendasi politik kepada pemerintah soal pembekuan PSSI. "DPR sudah cukup. Masak pemerintah harus didorong lagi? Ada tidak keberanian politik dari pemerintah?" lanjutnya.
Memang belum ada keputusan apa-apa dari FIFA. Namun bila dibekukan, Dedi mengatakan tidak perlu takut. Sebab FIFA juga tak menggunakan "kacamata kuda".
"Jangan takut dihukum terlalu lama. FIFA mengetahui kondisi sebenarnya di sini," tuntas dia sembari merujuk kepada kabar penolakan peraturan organisasi (PO) PSSI oleh Thierry Regenass yang disampaikan oleh perwakilan KOI untuk FIFA, Thomas Timbul Lubis
Kekisruhan terjadi menjelang dimulainya kongres yang digelar hari ini di Hotel Premier, Pekanbaru, akibat adanya sejumlah peserta yang tidak terakreditasi memaksa masuk. Kekacauan itu mengakibatkan kongres yang agendanya memilih anggota komite pemilihan dan banding, batal.
"Saya sudah bayangkan sejak awal. Sudah ada indikasi tidak beres seperti di Bali. Semangat status quo tidak mengindahkan realitas publik," ujar anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumelar, dalam perbincangan, Sabtu (26/3/2011) malam WIB.
Pria yang akrab disapa Miing tersebut mengatakan bahwa bola kini di tangan pemerintah. Dia mendesak agar pemerintah membekukan PSSI.
"Sudah tidak ada diskusi. Bukan saatnya diskusi dan debat. Sebelum dibekukan FIFA, malam ini juga pemerintah bekukan. Pemerintah mau membekukan atau tidak, toh juga FIFA kemungkinan juga membekukan," tegas Dedi di ujung sambungan telepon.
Dedi kemudian mengatakan bahwa pemerintah seharusnya mengambilalih kongres. "Untuk kasus ini tak ada diskusi, tinggal gunakan palu. Ketok, bekukan. Pemerintah gelar pemilihan. Undang FIFA."
Dedi menegaskan bahwa pihak DPR sudah tidak akan lagi memberikan rekomendasi politik kepada pemerintah soal pembekuan PSSI. "DPR sudah cukup. Masak pemerintah harus didorong lagi? Ada tidak keberanian politik dari pemerintah?" lanjutnya.
Memang belum ada keputusan apa-apa dari FIFA. Namun bila dibekukan, Dedi mengatakan tidak perlu takut. Sebab FIFA juga tak menggunakan "kacamata kuda".
"Jangan takut dihukum terlalu lama. FIFA mengetahui kondisi sebenarnya di sini," tuntas dia sembari merujuk kepada kabar penolakan peraturan organisasi (PO) PSSI oleh Thierry Regenass yang disampaikan oleh perwakilan KOI untuk FIFA, Thomas Timbul Lubis